Guru Sekumpul, liputan sekitar hari dimakamkan
Subahanallah , dah lama saya melihat gambar Guru Sekumpul dan selalu membuka Qasidah yang dibaca oleh Kiyai tetapi malam ini terdetik untuk mencari maklunat tentan Guru sekumpul.Allahuakbar terasa amat sayu dan jatuh perasaan cinta pada ulama pewaris Nabi yang dikenali Guru Sekumpul . Masyallah , harap saya dan yang mencintai beliau akan bersatu roh kita dengan roh beliau dan bersatu kita diakhirat kelak berasma ulama dan anbia serta aulia. - Helmi Assyafie 6.5.2012 Ahad malam Isnin jam 9.20 Malam
Musholla Ar Raudhah Sekumpul. Disinilah biasanya para jamaah dari kalangan Habaib maupun Jaba berkumpul dalam satu majlis ilmu, yang hadir baik dari Martapura (Kalimantan Selatan) sendiri maupun luar daerah seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengan, Kalimantan Barat hingga dari luar Kalimantan berkumpul untuk mengikuti pengajian (pembacaan kitab) yang dipimpin oleh Al ‘Alimu ‘Allamah Al ‘Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari (Guru Sekumpul) ulama besar dari Kalimantan Selatan, tak ketinggalan para Habaib dari tarim Hadral maut juga sering datang untuk hadir dan bertemu dengan Ulama Besar ini, ketika beliau masih hidup Mushola ini merupakan sentra utama dakwah di Martapura dan sekitarnya. Selain pembacaan kitab ilmu Tauhid, Fiqih dan Tasawwuf diadakan juga Maulid Habsyi (malam senin), dan Burdah (malam jum’at) yang masih berjalan hingga sekarang, majlis Burdah dan Habsyian di Musholla Ar Raudhah Sekumpul tetap dihadiri oleh banyak jamaah dari Martapura dan sekitarnya hingga memadati halaman Mushola dan rumah warga di Komplek Sekumpul Martapura, walaupun guru yang tercinta sudah wafat, namun magnet kecintaan kepada Rasulullah SAW yang di wariskan oleh beliau tidak akan pernah pudar di hati para jamaah. Menjelang Ramadhan yakni pada malam 15 bulan Sya’ban Majlis Habsyian dan Burdah diliburkan untuk sementara bulan Ramadhan sampai hari keenam setelah Hari raya Idul Fitri, karena akan dilakukan sholat tarawih berjamaah selama bulan Ramadhan
Allamah Al ‘Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari (Guru Sekumpul) ulama besar dari Kalimantan Selatan
Kenangan Suara Tn Guru Kiyai Zaini / Guru Sekumpul
Guru Sekumpul juga sempat memberikan beberapa wasiat kepada seluruh kerabat, para murid dan kaum muslimin. yang di buat pada hari Ahad Tanggal 11 Jumadil Akhir 1413 H , yakni:
Menghormati ulama dan orang tua1. Menghormati ulama
2. Murah diri, murah hati, manis muka.
3. Memaafkan segala kesalahan orang lain.
4. Jangan bersifat tamak dan memakan harta riba.
5. Jangan menyakiti orang lain.
6. Jangan merasa baik dari orang lain.
7. Berpegangn kepada Allah segala hajat yang dikehendaki.
8. Baik sangka terhadap muslim.
9. Banyak-banyak sabar apabila mendapat musibah, banyak-banyak syukur atas nikmat.
10. Tiap-tiap orang yang iri dengki atau adu asah jangan dilayani, serahkan segala sesuatu kepada Allah (tawakkal).
Jamaah pengajian di Musholla Ar Raudhah
Sekumpul Martapura.
Jamaah Maulid Al Habsyi di Musholla Ar Raudhah Sekumpul Martapura.
Pada akhir umurnya Guru Sekumpul sering sakit-sakitan terutama pada ginjal, dan penyakit itu membuat
beliau sering cuci darah kadang sampai 2-3 kali satu minggu, tetapi dengan kesabaran dan ketabahan beliau walaupun sedang sakit tetap meneruskan pengajian (pembacaan kitab) di Musholla Ar Raudhah Sekumpul.
Guru Sekumpul sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapure selama 10 hari. Selasa malam 9 Agustus 2005 sekitar pukul 20.30, Guru Sekumpul tiba di Bandar Udara Syamsuddin noor Banjarbaru dengan menggunakan pesawat carter F-28.
Pada hari Rabu Tanggal 10 Agustus 2005 pukul 05.10 pagi, inalillahi wa'ina ilaihi rozi'un Guru Sekumpul menghembuskan nafas terakhir dan berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun di kediamannya sekaligus komplek pengajian, Sekumpul Martapura. Guru Sekumpul meninggal karena komplikasi akibat Gagal Ginjal.Ribuan jammah hadir untuk mengantarkan guru sekumpul
ke Raudhatul min Riyadhil Jannah Mereka rela berdesak-desakan demi mengantarkan Abah Guru menuju tempat peristirahatannya yang terakhir.
Jenazah di bawa dari rumah beliau menuju musholla Ar Raudhah yang berada tepat di depan rumah beliau untuk di sholatkan oleh ribuan jamaah yang hadir secara bergantian.Maqom Syaikhuna Al 'Alimu 'Allamah Al Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari Sekumpul Martapura yang tepat berada di depan Musholla Ar Raudhah, maqom beliau diapit oleh 2 maqom guru beliau yakni Guru Samman Mulia dan Guru Salman Jalil Martapura.
Maqom Syaikhuna Al 'Alimu 'Allamah Al Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari Sekumpul Martapura dan kedua Guru beliau yakni Guru Samman Mulia dan Guru Salman Jalil.
Ribuan warga kota martapura dan sekitarnya berduyun-duyun menuju lokasi Guru Sekumpul akan dimakamkan dan memenuhi Kawasan Jl. Sekumpul, Martapura.
Sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Mushalla Ar Raudhah, Rabu sore sekitar pukul 16.00, warga masyarakat yang datang diberikan kesempatan untuk melakukan salat jenazah secara bergantian. Kegiatan ibadah ini berpusat di Musholla Ar Raudhah, Sekumpul, yang selama ini dijadikan tempat pengajian oleh Guru Sekumpul.Seluruh masyarakat Kalimantan merasa kehilangan seorang Tuan Guru yang menjadi panutan, penerang, dan penyuluh serta pembimbing kehidupan umat. kharisma dan ilmu yang dimiliki oleh Guru Sekumpul untuk memimpin dan membimbing umat menuju kedamaian di bawah ridha Allah SWT tidak akan terlupakan,
Selamat Jalan Abah Guru kami semua nanti akan menyusul...!!
Sumber:http://ulamaahlulhadist.blogspot.com/p/musholla-ar-raudhah.html
Musholla Ar Raudhah Sekumpul. Disinilah biasanya para jamaah dari kalangan Habaib maupun Jaba berkumpul dalam satu majlis ilmu, yang hadir baik dari Martapura (Kalimantan Selatan) sendiri maupun luar daerah seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengan, Kalimantan Barat hingga dari luar Kalimantan berkumpul untuk mengikuti pengajian (pembacaan kitab) yang dipimpin oleh Al ‘Alimu ‘Allamah Al ‘Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari (Guru Sekumpul) ulama besar dari Kalimantan Selatan, tak ketinggalan para Habaib dari tarim Hadral maut juga sering datang untuk hadir dan bertemu dengan Ulama Besar ini, ketika beliau masih hidup Mushola ini merupakan sentra utama dakwah di Martapura dan sekitarnya. Selain pembacaan kitab ilmu Tauhid, Fiqih dan Tasawwuf diadakan juga Maulid Habsyi (malam senin), dan Burdah (malam jum’at) yang masih berjalan hingga sekarang, majlis Burdah dan Habsyian di Musholla Ar Raudhah Sekumpul tetap dihadiri oleh banyak jamaah dari Martapura dan sekitarnya hingga memadati halaman Mushola dan rumah warga di Komplek Sekumpul Martapura, walaupun guru yang tercinta sudah wafat, namun magnet kecintaan kepada Rasulullah SAW yang di wariskan oleh beliau tidak akan pernah pudar di hati para jamaah. Menjelang Ramadhan yakni pada malam 15 bulan Sya’ban Majlis Habsyian dan Burdah diliburkan untuk sementara bulan Ramadhan sampai hari keenam setelah Hari raya Idul Fitri, karena akan dilakukan sholat tarawih berjamaah selama bulan Ramadhan
Allamah Al ‘Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari (Guru Sekumpul) ulama besar dari Kalimantan Selatan
Kenangan Suara Tn Guru Kiyai Zaini / Guru Sekumpul
Guru Sekumpul juga sempat memberikan beberapa wasiat kepada seluruh kerabat, para murid dan kaum muslimin. yang di buat pada hari Ahad Tanggal 11 Jumadil Akhir 1413 H , yakni:
Menghormati ulama dan orang tua1. Menghormati ulama
2. Murah diri, murah hati, manis muka.
3. Memaafkan segala kesalahan orang lain.
4. Jangan bersifat tamak dan memakan harta riba.
5. Jangan menyakiti orang lain.
6. Jangan merasa baik dari orang lain.
7. Berpegangn kepada Allah segala hajat yang dikehendaki.
8. Baik sangka terhadap muslim.
9. Banyak-banyak sabar apabila mendapat musibah, banyak-banyak syukur atas nikmat.
10. Tiap-tiap orang yang iri dengki atau adu asah jangan dilayani, serahkan segala sesuatu kepada Allah (tawakkal).
Jamaah pengajian di Musholla Ar Raudhah
Sekumpul Martapura.
Pada akhir umurnya Guru Sekumpul sering sakit-sakitan terutama pada ginjal, dan penyakit itu membuat
beliau sering cuci darah kadang sampai 2-3 kali satu minggu, tetapi dengan kesabaran dan ketabahan beliau walaupun sedang sakit tetap meneruskan pengajian (pembacaan kitab) di Musholla Ar Raudhah Sekumpul.
Guru Sekumpul sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapure selama 10 hari. Selasa malam 9 Agustus 2005 sekitar pukul 20.30, Guru Sekumpul tiba di Bandar Udara Syamsuddin noor Banjarbaru dengan menggunakan pesawat carter F-28.
Pada hari Rabu Tanggal 10 Agustus 2005 pukul 05.10 pagi, inalillahi wa'ina ilaihi rozi'un Guru Sekumpul menghembuskan nafas terakhir dan berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun di kediamannya sekaligus komplek pengajian, Sekumpul Martapura. Guru Sekumpul meninggal karena komplikasi akibat Gagal Ginjal.Ribuan jammah hadir untuk mengantarkan guru sekumpul
ke Raudhatul min Riyadhil Jannah Mereka rela berdesak-desakan demi mengantarkan Abah Guru menuju tempat peristirahatannya yang terakhir.
Jenazah di bawa dari rumah beliau menuju musholla Ar Raudhah yang berada tepat di depan rumah beliau untuk di sholatkan oleh ribuan jamaah yang hadir secara bergantian.Maqom Syaikhuna Al 'Alimu 'Allamah Al Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari Sekumpul Martapura yang tepat berada di depan Musholla Ar Raudhah, maqom beliau diapit oleh 2 maqom guru beliau yakni Guru Samman Mulia dan Guru Salman Jalil Martapura.
Maqom Syaikhuna Al 'Alimu 'Allamah Al Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari Sekumpul Martapura dan kedua Guru beliau yakni Guru Samman Mulia dan Guru Salman Jalil.
Ribuan warga kota martapura dan sekitarnya berduyun-duyun menuju lokasi Guru Sekumpul akan dimakamkan dan memenuhi Kawasan Jl. Sekumpul, Martapura.
Sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Mushalla Ar Raudhah, Rabu sore sekitar pukul 16.00, warga masyarakat yang datang diberikan kesempatan untuk melakukan salat jenazah secara bergantian. Kegiatan ibadah ini berpusat di Musholla Ar Raudhah, Sekumpul, yang selama ini dijadikan tempat pengajian oleh Guru Sekumpul.Seluruh masyarakat Kalimantan merasa kehilangan seorang Tuan Guru yang menjadi panutan, penerang, dan penyuluh serta pembimbing kehidupan umat. kharisma dan ilmu yang dimiliki oleh Guru Sekumpul untuk memimpin dan membimbing umat menuju kedamaian di bawah ridha Allah SWT tidak akan terlupakan,
Selamat Jalan Abah Guru kami semua nanti akan menyusul...!!
Sumber:http://ulamaahlulhadist.blogspot.com/p/musholla-ar-raudhah.html
Tiada ulasan:
Catat Ulasan